Cara Membuat Batako Dari Tanah Liat
Tercatat bata merah pertama kali dibuat oleh manusia pada tahun 8000 SM yang dikuatkan dengan temuan reruntuhan peradaban Babilonia yang didirikan sekitar tahun 4000 SM. Dalam perjalanannya, batu bata merah kemudian digunakan sebagai bahan bangunan di seluruh dunia. Ingin tau cara membuat batako dari tanah liat? Simak artikel berikut ini terebih dahulu.
Sedangkan di Indonesia sendiri batu bata merah sudah digunakan sejak zaman peradaban kuno terbukti dengan banyaknya candi yang menggunakan bahan batu bata. Sebagian besar candi ini terletak di Jawa Timur dan dibangun pada masa Kerajaan Majapahit (1293-1500 M). Diduga kuat bahwa kemampuan masyarakat mencetak dan membuat batu bata dipelajari dari para pendatang seperti pedagang India, Cina dan Gujarat.
Cara Membuat Batako Dari Tanah Liat
Untuk memproduksi bata merah dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu manual yang lebih banyak menggunakan tenaga manusia dan otomatis menggunakan tenaga mesin. Meskipun mesin pembuat batu bata sudah semakin diperkenalkan, namun masih ada masyarakat di pedesaan yang masih mempertahankan produksi batu bata secara manual yang kemudian berubah menjadi industri rumahan secara turun temurun.
Mesin pencetak batako memiliki sistem kerja yang hampir sama dengan mesin pencetak paving block. Mesin tersebut bisa didapatkan secara langsung di rumahmesin. Hal inilah yang menyebabkan masyarakat yang memproduksi dan harga batu bata merah lebih mudah ditemukan dimana saja. Cara membuat bata merah secara manual
- Tanah liat dalam jumlah banyak digerus baik dengan cangkul atau alat lain kemudian disiram dengan air sampai menjadi lebih lunak.
- Tanah liat yang lunak kemudian diinjak-injak hingga berubah menjadi tanah liat agar lebih mudah dibentuk dan dipadatkan
- Selanjutnya cetakan diberi sedikit taburan abu agar bata tidak lengket saat sudah kering
- Tanah liat kemudian dituangkan ke dalam cetakan dan ditusuk sehingga benar-benar padat tanpa ada ruang udara atau gelembung di batu bata.
- Kemudian tunggu proses pengeringan batu bata yang umumnya dilakukan di tempat terbuka yang teduh, terlindung dari sinar matahari langsung dan curah hujan. Proses ini bisa memakan waktu hingga 1 minggu agar batu bata menjadi kering dan siap untuk dibakar
- Setelah batu bata kering, selanjutnya masuk ke proses pembakaran, baik dimasukkan ke dalam tungku pembakaran dengan bahan bakar kayu atau diatur sedemikian rupa dan dibakar dengan sekam padi. Proses pembakaran ini juga memakan waktu 5 hingga 8 hari tanpa jeda.
Selain menggunakan cara manual, cara mekanis dapat dipilih melalui bantuan mesin cetak bata yang mampu menghasilkan minimal 2500 bata per jam yang siap untuk proses pembakaran. Mesin cetak bata ini ditawarkan dengan harga mulai dari Rp 19 jutaan. Bata merah sendiri ditawarkan dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan batu bata, namun dalam ukuran yang jauh lebih kecil.
Kelebihan dan Kekurangan Batu Bata Merah
Bata memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya tetap diminati sebagai bahan bangunan meskipun ada pilihan bahan lain yang lebih modern, antara lain
- Lebih tahan lama dan lebih kuat dari batu bata karena proses pembuatannya melalui pembakaran suhu tinggi dalam waktu yang lama
- Lebih mudah untuk diangkut karena dimensi bagasi yang lebih kecil
- Proses pemasangan yang lebih akrab untuk pembangun di area mana pun
- Batu bata dikenal lebih baik dalam menyesuaikan suhu ruangan yang membuat rumah terasa lebih nyaman
- Beberapa jenis batu bata memiliki ketahanan api
- Aplikasi batu bata tidak memerlukan perekat khusus
- Dinding menjadi kurang rentan terhadap retak rambut
Namun batu bata juga memiliki beberapa kekurangan sehingga batu bata hadir sebagai alternatif, diantaranya;
- Untuk ikatan antar batu bata diperlukan campuran semen dan pasir yang lebih tebal minimal 2 cm
- Durasi pemasangan terkadang lebih lama karena ukurannya yang kecil dan perekatan yang lebih banyak dibandingkan batu bata. Selain itu, tingkat keseragaman yang rendah seringkali mengharuskan pengrajin untuk mencari pasangan bata yang paling identik untuk menghasilkan dinding yang rapi dan halus.
- Batu bata perlu direndam sebelum dipasang yang menambah durasi proses konstruksi
- Dengan bahan padat dan banyak perekat semen, dinding lebih berat sehingga tidak cocok untuk rumah dengan 2 lantai atau lebih
- Permukaan batu bata lebih kasar dan mudah pecah sehingga membutuhkan plesteran agar dinding menjadi halus, sedangkan batu bata ekspos harganya berbeda dengan batu bata biasa.
Tips Memilih Batu Bata
- Pilih produk bata yang tidak terlalu berat dengan suara yang lebih keras saat diketuk. Hindari batu bata yang terasa terlalu berat untuk ukurannya karena cenderung mudah pecah.
- Pilih batu bata dengan permukaan yang kokoh dan tidak banyak rongga
- Anda dapat membeli beberapa benih terlebih dahulu sebagai sampel dan mengujinya di rumah dengan menimbangnya dan merendamnya dalam air sepanjang hari. Batu bata yang baik tidak akan banyak menyerap air dengan pertambahan berat tidak lebih dari 20% dari berat awalnya
Untuk saat ini umumnya batu bata merah yang ada di pasaran memiliki ukuran panjang 17-23 cm, lebar 7-11 cm dan tebal 3-5 cm dengan harga mulai dari Rp 500 per buah (reguler) dan Rp 1.000 per buah ( oven). . Tentunya Anda bisa membuat perhitungan sederhana berapa banyak bata merah dan bata yang dibutuhkan per luas bangunan yang akan dibuat.