Belanja jaman sekarang jauh lebih mudah. Kalau malas keluar rumah mampu belanja secara online. Tinggal buka gadget. Pilih belanjaan lalu bayar. Barang belanjaan dapat segera datang sendiri di depan pintu.

Meski begitu tetap ada yang lebih bahagia belanja secara segera (offline). Bahkan ada keliru satu kenalan aku yang belum dulu sama sekali belanja online di promopedia. Urusan belanja adalah urusan selera. terserah privat masing-masing. Baiklah aku dapat menceritakan beda keseruan belanja secara online atau offline.

Belanja Online

  1. Praktis
    Alasan utama belanja online gara-gara lebih praktis. Tak perlu keluar rumah. Tinggal belanja paka gadget, belanjaan datang. Cara belanja ini cocok banget buat orang yang sibuk atau malas keluar rumah.
  2. Waspada penipuan
    Wajib ini ya. Penipuan pas belanja online telah sering terjadi. Kita perlu amat waspada. Teliti sebelum membeli. Biasakan untuk menelusuri riwayat penjual. Kalau aku biasanya beli online dari toko kenalan yang memang telah kenal secara personal. Ada termasuk gara-gara himbauan kenalan yang dulu belanja di situ. Saya belum berani untuk coba-coba beli di toko online hingga sekarang. Saya tetap takut.
  3. Teliti baca ulasan pembeli
    Salah satu cara untuk mendeteksi toko online bukan penipu adalah dari ulasan pembeli. Perlu diperhatikan termasuk ada ulasan costumer yang tidak real. Kita perlu cermat pas membaca. Kelihatan kok jika ulasan costumer settingan.

Belanja Offline

  1. Langsung melihat kualitas barang
    Satu perihal yang paling aku bahagia adalah mampu melihat segera barang. Saya mampu memegang dan merasakan segera kualitas barang yang dapat dibeli. Apalagi jika beli kain atau baju. Saya mampu segera memegang dan merasakan kainnya panas atau adem di kulit. Khusus baju dalam, aku selalu beli offline. Demi kenyamanan perlu aku melakukan cara ini.
  2. Interaksi seru pada penjual dan pembeli
    Paling bahagia belanja offline gara-gara ini. Ada interaksi yang seru pada penjual dan pembeli. Apalagi jika telah jadi langganan selama bertahun-tahun. Sudah seperti rekan atau saudara.

Saya mempunyai banyak toko langganan yang warisan dari Ibu. Maksudnya Ibu aku telah belanja di sana sejak gadis atau aku kecil. Ternyata aku termasuk cocok belanja di situ. Hubungan kita telah bukan sebatas penjual dan pembeli. Sudah seperti saudara. Kalau bersua bukan hanya urusan jual beli namun saling bertukar kabar keluarga masing-masing.

  1. Tergoda belanja yang lain
    Saya selalu seperti ini. Masuk toko niatnya hanya beli panci satu biji. Lihat ini itu jadi tergoda. Apalagi jika masuk ke toko perkakas dapur atau toko buku. Bablas. Lihat mug unyu atu piring cantik, mata segera berbinar. Padahal jika belanja online tidak dulu seperti ini. Itulah kenapa aku jika belanja ke toko tidak berani sendirian. Takut kalap. Tidak ada yang ngerem.